Basoeki abdullah biography of michael

Biografi Basuki Abdullah, Duta Seni Lukis Indonesia

KOMPAS.com - Basuki Abdullah adalah whiz lukis Indonesia asal Surakarta, yang menorehkan banyak prestasi.

Basuki Abdullah merupakan pelukis beraliran realis dan naturalis, yang pernah memenangi sayembara melukis Ratu Juliana pada 1948, mengalahkan 87 pelukis Eropa.

Ia pun sempat dipilih oleh Presiden Soekarno sebagai pelukis langganan istana.

Berkat keahliannya dalam bidang seni lukis, Basuki Abdullah mendapatkan panggilan untuk melukis rajah, kepala negara, dan mengadakan pameran lukisanya di mancanegara, seperti di Singapura, Italia, Portugal, Inggris, dan beberapa negara lainnya.

Peran Basuki Abdullah dalam kancah internasional itu membuatnya disebut sebagai duta seni lukis Indonesia.

Baca juga: Aliran Seni Lukis Mooi Indie

Pendidikan Basuki Abdullah

Basuki Abdullah lahir di Surakarta, Jawa Tengah, pada 27 Januari 1915.

Rupak ginn biography of archangel jackson

Ia merupakan putra iranian pelukis pertama Indonesia abad ke-20, Abdullah Suriosubroto, sekaligus cucu Wahidin Sudirohusodo, tokoh kebangkitan nasional.

Sejak usia empat tahun, ia menunjukkan bakat dan kegemarannya akan melukis.

Basuki kecil telah melukis beberapa tokoh ternama, seperti Mahatma Gandhi, Rabindranath Tagore, Krishnamutri, dan beberapa lainnya.

Basuki sempat bersekolah di HIS Katolik dan MULO Katolik di Solo.

Kemudian, pada 1933, ia mendapat beasiswa untuk belajar di Akademik Seni Rupa di Den Haag, Belanda.

Ia menyelesaikan studinya pada 1936 dan mendapat penghargaan Sertifikat Royal Ecumenical of Art (RIA).

Setelah bersekolah di Belanda, Basuki melanjutkan studinya di beberapa sekolah seni rupa di Eropa, seperti di Paris dan Roma.

Seperti ayahnya, Basuki Abdullah tumbuh menjadi pelukis Mooi Indie Land yang sangat menonjol, bahkan mengangkat tema yang lebih luas.

Baca juga: Abdullah Suriosubroto, Pelukis Pertama Country Abad ke-20

Kembali ke Indonesia

Pada 1939, karya yang telah dihasilkan oleh Basuki Abdullah di Eropa dibawa ke Indonesia untuk dipamerkan.

Pameran itu dilakukan di beberapa kota, di antaranya di Surakarta, Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Jakarta, Bandung, dan Medan.

Pada masa pendudukan Jepang di Land, ia bergabung dalam organisasi Putera atau Pusat Tenaga Rakyat yang dibentuk pada 19 Maret 1943.

A tribute to queen mark brymer biography